Home » » 4 Musim Di Korea Sebagai Tempat Wisata

4 Musim Di Korea Sebagai Tempat Wisata

Bicara soal musim, Indonesia punya dua musim yakni musim hujan dan musim
panas. Aktivitas wisata kebanyakan masyarakat kita, terutama untuk tujuan
dalam negeri, paling sering dilakukan ketika musim panas. Langit yang cerah
jadi teman yang baik di kala berwisata di musim panas. Lain halnya kalau
musim hujan, dari pada jalan-jalan lebih baik berhangat-hangat ria di dalam
rumah.
Tapi, kalo wisata ke negara yang punya empat musim seru kali ya. Korea
misalnya, negara di bagian timur Asia itu punya musim semi, panas, gugur,
dan dingin atau salju. Saya rasa ada kesenangan tersendiri kalau kita bisa
berwisata dengan menyesuaikan kondisi musimnya. Contohnya, kalau lagi
musim panas, kita berjemur di pantai, pas musim dingin kita main salju di
resort-resort ski, atau ketika musim semi kita jalan-jalan ke kebun raya
lihat bunga-bunga indah yang bermekaran, ah, seru banget kayaknya.
Di Korea sendiri juga banyak tempat wisata yang menarik. Bahkan, yang saya
baca di situs cnn.com, ada objek-objek wisata seru yang sesuai dengan
kondisi musim atau cuaca di Korea. Misalnya seperti yang ada di bawah ini:
Musim Semi
Kyeong-Wha Station, Jinhae
Merupakan lokasi yang ramai dikunjungi turis dan fotografer saat musim
semi. Hujan bunga sakura yang turun di jalur kereta api akan sangat terlihat.
Di sekitar stasiun Kyeong-Wha sendiri juga banyak bunga sakura yang
bertebaran hingga mendekati sungai Yeojwa. Kalau mau foto-foto dengan
latar bunga sakura, di sini tempat yang cukup bagus.
Seopjikoji, Jeju Island
Jika pertama kali berkunjung ke Pulau Jeju, disarankan untuk
merencanakan perjalanannya agar tidak terlewatkan lokasi-lokasi indah.
Salah satu yang terbaik adalah Seopjikoji, sebuah tanjung di pantai yang
terkenal karena ketenangan dan romantismenya. Bunga kuning yang
bermekaran di musim semi menciptakan warna-warni dengan paduan tanah
merah dan langit berwarna biru.Tempat terbaik untuk mengambil foto
Sungsan Sunrise Peak dapat diambil di sini. By the way, pemandangan indah
Seopjikoji juga telah dimanfaatkan oleh beberapa film dan drama Korea.
Juknokwon, Damyang
Rimbunan bambu padat ini terletak di Damyang, nama lainnya adalah “slow
city” yang tersedia bagi semua orang yang bosan dengan kehidupan kota
yang sibuk. Delapan jalur jalan setapak menawarkan delapan tema yang
berbeda jika kita melaluinya.
Jika Anda perhatikan dengan teliti di antara tanaman bambu, Anda bisa
melihat pucuk teh hijau yang tumbuh dari embun yang menetes dari daun
bambu, yang dikenal sebagai Jukro tea. Observatorium Juknokwon yang
berada di tengah belukarnya tanaman bambu terkadang mengadakan event
mencicipi teh.
Boseong Green Tea Field
Sekitar 40 persen teh Korea diproduksi di Boseong, yang juga banyak
digunakan sebagai latar belakang drama dan film Korea. Teh hijau spesial
(es krim the hijau segar dan green tea pork belly) yang lezat, dan
pemandangan spektakuler dari perkebunan teh yang tampak tak berujung
merupakan alasan utama banyak pengunjung datang ke Boseong. Festival teh
hijau diadakan setiap bulan Mei dan jika di musim dingin, kebun teh dihiasi
dengan bola lampu kecil.
The Garden of Morning Calm
The Garden Morning Calm adalah arboretum yang dirancang dengan indah
dan seimbang di Gapyeong, yang dikelola oleh seorang profesor hortikultura.
Kebun ini memiliki lebih dari 20 tema dan 5.000 berbagai jenis tanaman, dan
menyelenggarakan event luminarie (bentukan dekoratif bertabur dengan 6
juta bola lampu LED) sampai tanggal 1 Maret. Taman dibuka dari pukul 9
pagi – 9 malam di hari kerja dan 9 pagi-10 malam pada akhir pekan. Lampu
luminarie menyala pada matahari terbenam.Ketika ada luminarie ada, taman
dibuka dari pukul 8:30 pagi sampai matahari terbenam. Biaya tiket 8 ribu
Won untuk akhir pekan dan hari libur, untuk hari kerja di bulan April sampai
November sebesar 7 ribu won, dan Desember hingga Maret sebesar 6 ribu
won.
Musim Panas
Seongsan Sunrise Peak
Letusan vulkanik membentuk kawah gunung berapi yang megah ini pada 5
ribu tahun yang lalu di Pulau Jeju. Puncak kawah tersebut sekarang menjadi
salah satu situs warisan dunia UNESCO. Puncak tersebut terkenal memiliki
banyak keindahan, termasuk spesies tanaman langka. Namun yang utama
adalah bagaimana melihat matahari terbit dari atas puncak kawah. Pendakian
ke puncak dapat dimulai dari barat laut, untuk mencapai titik tertinggi (180
meter) dibutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Cheongdo Bull Fighting Festival
Merupakan festival adu banteng terbesar di Korea. Festival Cheongdo ini
menarik sekitar setengah juta orang setiap tahun. Selain pertandingan
besar yang melibatkan 130 banteng, ada kontes seni, seni pengusiran setan
oleh banteng, rodeo, dan bahkan pertunjukan sihir untuk menghibur orang
banyak.
Hyeopjae Beach, Jeju Island
Pantai berpasir putih ini sangat cocok untuk keluarga. Dengan airnya yang
dangkal (kedalaman rata-rata 1,2 meter), fasilitas di dekatnya, dan
berkemah di hutan pinus di sekitar pantai membuatnya menjadi spot
menarik untuk dikunjungi. Hyeopjae juga sangat dikenal dengan kelezatan
abalone and conches, yang disajikan segar di restoran makanan laut di
sekitar pantai.
Namdae Stream, Muju
Secara tradisional, jembatan Seop (jembatan temporer yang terbuat dari
kayu, lumpur, dan cabang-cabang pinus) yang dibangun agar penduduk desa
Sungai Namdae dapat meyeberang saat musim dingin sampai musim panas,
dan saat hujan deras akan menghanyutkan jembatan tersebut. Lihatlah juga
tradisi dahulu kala di jembatan Seop festival, yang merupakan bagian dari
the Muju firefly festival dan akan berlangsung setiap bulan Juni.
Poppy Garden, Simhak Mountain, Paju
Pemandangan di Gunung Simhak terlihat seperti lukisan Claude Monet. Di
sini merupakan salah satu tempat di mana Anda dapat melihat bunga poppy
di Korea.
Musim Gugur
Seryang-Je
Seryang-Je merupakan tempat reservasi alam yang dibangun pada tahun
1969 di Hwasun, merupakan tempat yang terkenal kedua bagi fotografer
profesional dan amatir. Di sini akan terlihat kabut halus dan berwarna-warni
refleksi dari bunga dan daun.
Daedun Mountain Suspension Bridge
Daedun Gunung terkenal dengan keindahan warna saat musim gugur dan
Geumgang Suspension Bridgenya yang setinggi 81 meter. Jembatan merah
yang menghubungkan Imgeum Rock dan Ipseokdae membuat kegiatan
mendaki gunungnya tampak mudah.
Yongam Temple
Awalnya dibangun pada tahun 552, candi ini mengambil nama dari sebuah
batu di dekatnya yang berbentuk seperti seekor naga tapi hancur bersama
dengan sebagian besar candi saat pendudukan Jepang. Menurut legenda,
pangeran terakhir dari Dinasti Shilla menangis di sini setelah sekilas melihat
pemandangan kota kelahirannya. Ia sedang dalam perjalanan ke Gunung
Geumgang setelah jatuhnya dinasti. Pada pagi hari, pegunungan sekitarnya
candi ini dihiasi oleh lautan awan dan melihat matahari terbit akan membuat
mata takjub memandangnya.
Nami Island
Terlepas dari kenyataan bahwa Nami Island adalah tempat bersejarah (pulau
dinamai dengan nama Menteri Nami, seorang Menteri Perang pada masa
Dinasti Chosun), sebagian besar pengunjung datang untuk berjalan-jalan
menyusuri jalan Metasequoia yang terkenal atau melihat di mana Bae Yong-
joon dan Choi Ji-woo berdiri atau duduk selama syuting untuk drama Korea
yang populer, Winter Sonata.
Naganeupseong Folk Village, Suncheon
Menawarkan rumah-rumah beratap jerami, kantor pemerintahan, penginapan
dan benteng, semua dari Dinasti Chosun, tetap sempurna diawetkan dalam
bentuk asli mereka di situs seluas 22,6 kilometer persegi ini.
Musim Dingin
Ulsan Rock, Seorak Mountain
Pegunungan yang memiliki 6 puncak berbatu berbentuk 5 guci bernama
Crying Mountain atau pegunungan yang menangis. Nama itu konon berawal
dari legenda dan catatan kuno yang menyebutkan batu di gunung tersebut
menangis sesaat sebelum angin besar datang meniupnya. Cerita lain
menyebutkan, sebuah batu berkeliaran mencari Geumgangsan dan menetap
di Seoraksan. ketika tidak bisa menemukannya, ia menjadi Ulsan Rock.
Bangwhasuryujeong, Suwon Hwa Seong
Bangwhasuryujeong adalah salah satu dari empat paviliun polygonal di Hwa
Seong. Selama Dinasti Joseon, paviliun ini digunakan sebagai pos penjagaan
dan tempat untuk pertunjukan keterampilan memanah Raja Jungjo.
Sekarang orang-orang menggunakannya untuk memainkan musik tradisional
Korea dan puisi. Di sekeliling paviliun ini terdapat kolam-kolam air, pohon-
pohon willow dan bunga-bunga.
Inje Smelts Festival
The Inje Smelts Festival atau festival ikan kepala batu inje berlangsung
setiap musim dingin di Danau Soyang. Festival ini menawarkan beberapa
kegiatan yang menyenangkan untuk keluarga dan pasangan di atas es.
Bahkan jika Anda tidak tertarik untuk memancing, dapat menikmati bagian
makannya saja. Inje Festival berlangsung pada 28 Januari - 5 Februari, info
lengkapnya bisa dlihat di www.injefestival.co.kr
Snow in Taebaek Mountain
Provinsi Gangwon terkenal dengan hujan saljunya yang lebat di musim dingin.
Di sini berkendara merupakan hal yang sulit, hujan salju membuat tempat ini
menjadi lokasi ski terbaik di Korea. Resort High1 memiliki puncak dengan
tinggi 1.345 meter dan tumpukan salju antara resor ski dan snowboard di
Korea. The 18th Taebaek Snow Festival akan berlangsung 27 Januari - 5
Februari tahun ini dan akan menampilkan seluncuran salju, arung jeram
salju,dan lempar bola salju.
Bulguksa Temple
Merupakan situs bersejarah yang paling terkenal di Korea yang termasuk ke
dalam warisan budaya UNESCO. Dua pagoda granit di kedua sisi candi,
Dabotap dan Seokgatap, serta Seokguram, buatan manusia gua tepat di atas
kuil, menambah kemegahan bangunan yang berusia 1.500 tahun ini.

Popular Posts